Jumat, 18 Februari 2011

Mengirimkan Bantuan ke Mentawai










L.A.I SUMUT DI MENTAWAI

SURVEY ASSESSMENT LOGISTIC PENGIRIMAN BANTUAN KE DAERAH BENCANA TSUNAMI MENTAWAI .
Februari 2011.

LSM LAI Sumut lakukan assessment ke Kabupaten Mentawai selama lbk 3 bulan dari tanggal 19 November 2010 sd 31 Januari 2011. Tujuan utama untuk memantau dan mengambil pengalaman seputar sistem penanganan pengiriman ( Logistic ] ke daerah-daerah korban bencana alam seperti Gempa dan Tsunami. Kab. Mentawai baru saja terkena bencana Gempa Bumi dan Tsunami pada tanggal 26 Oktober 2010 pada jam 21.00 WIB Malam. Menurut Sekda Kab. Mentawai lbk 450 orang korban meninggal akibat diterjang Tsunami.
Dari hasil survey L.A.I SUMUT diperoleh kesimpulan bahwa : Sebaiknya Pengiriman bantuan kepada Korban bencana alam apakah dalam bentuk Makanan-Alat alat kesehatan ibu dan anak , Alat-alat dapur- alat –alat tempat hunian sementara sebaiknya dikirimkan langsung ke warga yg terkena korban. Kesimpulan ini diambil berdasarkan pengamatan Suherly Harahap { Ketua LAI-SUMUT ] selama melakukan Survey yg berposko di Kecamatan Sikakap di Wisma Lestari selama lnk 3 bulan. Kesimpulan itu didukung fakta sbb :
a- Banyak sumbangan bantuan dari warga masyarakat dari Seluruh Indonesia yg disumbangkan pada saat kejadian terjadi namun baru sampaikan ke warga lebih dari sebulan kemudian , bahkan ada yg lewat 3 bulan, ini disebabkan bantuan itu bertumpuk di Posko BNPD provinsi dan karena alasan transportasi tidak dapat langsung di kirimkan sehingga harus bertumpuk di gudang Provinsi .
b- Hampir 85 % bahan dan barang bantuan itu rusak berat dikarenakan proses pembongkaran, penggudangan dan proses pemuatan lagi ke kapal tidak di kontrol dengan baik. Sehingga para buruh angkut di Pelabuhan semakin semena-mena menangani barang barang bantuan itu. Memang ada faktor ketiadaan dana untuk buruh sehingga penanganan semakin burukl.
c- Boleh dikatakan secara kasar bahwa hampir 35% barang-barang bantuan itu dilang karena diambil oleh para buruh-warga dan lain-lain karena merasa itu adalah barang bantuan dan tidak adanya pengawasan yg ketat.

Kesimpulan penting L.A.I –SUMUT lainnya adalah , bahwa baik Perusahaan-Lembaga-Orang-Donatur sebenarnya lebih baik mengirimkan bantuan itu langsung ke daerah warga korban bencana alam. Karena sebenarnya hal itu akan lebih menjamin bahan-bahan bantuan sampai 95% ke tangan korban dalam keadaan baik , tidak rusak dan tidak hilang. Lebih dari itu, sebenarnya akan lebih murah dan ekonomis karena urusan Transportasi { gratis ] selalu ada yg disediakan oleh UN-IOM serta penggudangan sementara disediakan oleh UN-WFP. Ada juga LSM Lokal [ Jakarta] di Mentawai yg memberikan fasilitas transportasi gratis untuk antaran bahan-bahan bantuan seperti GMF ( Green Music Foundation ]. Cuma yg perlu di wanti-wanti adalah perlu disediakan biaya buruh. Ini peting karena setiap barang-barang itu bergerak sangat memerlukan bantuan tenaga buruh lokal yg biasanya berapa harga naik atau turunkan barang-barang bantuan itu tergantung Nego. Untuk itu diperlukan strategi seperti , sejak awal sebaiknya merekrut satu atau dua orang anak lokal sebagai pendamping sehingga akan lebih mempermudah nego dan lain-lain keperluan untuk mempermudah akses TIM sehingga bantuan dapat sampai 100 % ke korban gempa dan Tsunami.

L.A.I- SUMUT dapat dihubungi oleh Perusahaan- BUMN-BUMD, Lembaga, Ormas ataupun Donatur Peduli yang ingin mengirimkan bantuannya ke warga korban bencana alam. Dan silahkan menghubungi Ketua LAI-SUMUT Suherly Harahap. Suherly Harahap telah aktif dan ikut bersama Badan Pangan Dunia ( UN-WFP ) sejak Tsunami Aceh NAD- Gempa Jogja di Bantul-Gempa Padang dan terakhir Tsunami Mentawai. Suherly Dapat di kotak di HP : 0852 6144 7221 atau HP 0852 6271 8408 dan e-mail :
laisumut@gmail.com.

1 komentar:

Donate for Childres's Ngo L.A.I