Sabtu, 24 Desember 2011

Mesuji No ! Asal “POLISI Jangan terus Kriminalisasikan Petani Sumatera Utara !”

( Sumber : Buser Infonews Edisi 2 Desember 2011 No 1 Thn 1)
Petanibersatu.blogspot.com. 24/Des/2011
                Dalam pertemuan satu setengah jam antar Kapoldasu dengan FRB Sumut, Petani yang dijuru bicara-I Drs. Alimuddin AG bertemu Kapoldasu yang di damping IRWASDA Poldasu serta jajaran Kapolrestas Poldasu.  FRB Sumut meminta Kaplodasu janganlah terus-menerus Mengkriminalisasi petani. Petani hanya mempertahankan tanahnya yang sejengkal sejak Indonesia Merdeka namun tanahnya masih terus saja dikuasi ‘penjajah’ hingga saat SBY memimpin negeri ini. Alimuddin AG, Ketua FRB Sumut juga meminta Polisi jangan terus bermain-mata dengan Pengembang dalam merampas tanah rakyat.
                Kapoldasu sangat merespon sekali apa yang dikeluhkan petani Sumatera Utara lewat FRB Sumut itu. Ia berjanji akan menindak POLISI dibawah jajarannya bila bermain mata dengan pengembang atau pihak ke tiga. FRB Sumut penuh harap agar MUSPIDA Sumatera  Utara tergerak hatinya untuk membela tanah petani  yang tanahnya sejak tahun 1965 dikuasai PTPN 2. Alimuddin menekankan kepada Kapoldasu agar Polres membela kebenaran dengan berprinsip Netral tidak berpihak kemanapun seperti selama ini di Sumatera utara kesan yang didapati masyarakat bawah Polisi selalu ‘ setia’ kepada pihak Pengusaha atau PTPN 2 ketimbang petani yang nyata-nyata lemah dalam posisinya. Kapoldasu menimpali dengan berujar,” Kita harus membela Kebenaran, “ katanya tugas.
                FRB Sumut juga meminta PTPN 2  jika akan mengokupasi lahan warga agar membawa Surat Sertifikat yang syah atas lahan tsb bukannya membawa aparat yang disertai sekelompok orang yang telah dipersiapkan khusus untuk melawan para petani di lapangan sehingga pecah pertikaian berdarah. Jika Polisi tetap saja memerankan sikapnya seperti itu, yang tidak berpihak netral malah selalu saja mengkriminalisasikan petani maka wajar saja jika nanti Petani se-Sumatera utara habis sabarnya dan akhirnya terjadilah kasus Lahan Berdarah seperti Mesuji Lampung dan Mesuji Sumatera Selatan di Sumatera Utara ini.  Polisi harus netral dan menjadi inisiator untuk memfasilitasi dialog dengan warga yang juga memiliki alas hak yang syah atas lahan tsb, demikian tandas Alimuddin dengan penuh harap. { TIM FRB Sumut ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Donate for Childres's Ngo L.A.I